"Seseorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas membawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka lebih baik dari seorang yang meminta - minta kepada orang yang terkadang diberi dan kadang tidak"
(HR Mutafag 'alaih)
Bagi sebagian orang untuk memenuhi kebutuhannya yang masih kurang, pengemis menjadi jalan pilihan, Tetapi bagi sebagian yang lain, mengemis merupakan tidakan yang tabu untuk dilakukan. Bagamana dengan Anda? serba kekurangan?
Sahabat, hidup menjadi pengemis sangat tidak mengenakkan. Tak akan ada kenyamanan dan ketenangan yang dirasakan oleh orang yang hidupnyagemar meminta. Yang ada hanyalahkeinginan dan nafsu yang belum terpuaskan. Memang ada yang terpaksa menjadi pengemis. Misalnya orang tua renta yang tidak memiliki keluarga dan tidak punya bekal. Atau, seorang ibu miskin yang ditinggal suami dan harus menghidupi anaknya. Mereka dipaksa keadaan. Tapi ada pula orang yang mengemis karena tidak dipaksa. Mereka mengemis karena malas untuk bekerja keras.
Melahap makanan dari hasil mengemis akan terasa kurang nikmat. makanan yang paling nikmat adalah makanan yang dihasilkan dari jerih payah sendiri, bukan dari pemberian orang lain atau hasil meminta-minta. Fasilitas hidup yang nyaman adalah fasilitas hidup yang kita nikmati atas hasil usaha sendiri bukan pemberian atau pinjaman. Rosulullah saw bersabda "Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri" ( HR Bukhari )
Sahabat, kadang kita mamandang sebalah mata kepada pengemis. Namun, sadarilah, mungkin kita juga bermental seperti pengemis. Bedanya kita memakai dasi, berpakaian rapi, dan bertampang keren. Ingatlah saat muncul perasaan ingin diberi sesuatu oleh orang lain. Saat itulah kita telah menjadi "pengemis". Seharusnya yang ada dipikiran kita keinginan untuk memberi dan berbagi. |